Organisasi Rasis Ku Klux Klan


                                                     Apa dan Siapa itu Ku Klux Klan?

Ku Klux Klan atau biasanya disederhanakan dengan "The Klan" adalah kelompok pergerakan Kristen Ekstrim di USA bagian Selatan. Kelompok ini lahir di pertengahan abad ke-19, tepatnya di tahun 1865 di Tennessee. Ia didirikan sebagai kelompok persaudaraan yang berafiliasi dengan tentara Konfederasi States saat perang sipil berlangsung. Semula kelompok ini hanya sekumpulan pemabuk yang rutin menebar hura-hura. Karena pemabuk, maka setiap anggota komplotan ini memiliki sebutan nama-nama konyol, seperti Grand Cyclops, Grand Magi, Grand Turk dan Grand Scribe. Meski beragam nama konyol disandang setiap anggota, tapi mereka semua menamai kesatuannya “setan kubur”. Komplotan ini memilih kata Kuklos dari bahasa yunani yang berrti lingkaran. Secara kebahasaan, kata ini sakral. Tapi mereka mempermainkan kata tersebut hingga menjadi Ku Klux Klan karena para penjahat yang mempublikasikan, nama Ku Klux Klan terdengan paling menakutkan di seluruh pelosok Amerika Serikat.

Nathan Bedford Forrest dari pihak tentara Konfederasi States di klaim sebagai pemimpin The Klan's tersebut. Seperti kita ketahui, Tentara Konfederasi States adalah pihak yang men-supremasi-kan Kristen Kulit Putih sehingga merongrong hak-hak warga sipil kulit hitam dan keturunan Asia minoritas. Kelompok ini berkeyakinan bahwa ras kulit putih adalah ras yang terbaik. Mereka mendirikan organisasi tersebut dengan maksud untuk berjuang memberantas kaum kulit hitam dan minoritas di AS seperti Yahudi dan Asia. Meskipun kelompok Ku Klux Klan empat tahun setelah berdirinya diumumkan pemerintah AS sebagai organisasi ilegal, namun masih tetap menjalankan aksi pembunuhannya terhadap warga kulit hitam. Bahkan, kelompok ini juga menyerang warga kulit putih yang dianggap sebagai pelindung kulit hitam. 

Awal Berdiri Ku Klux Klan-The Klan's era 1860-an

Kebencian yang ditebar dan kekerasan yang dilakukan Ku Klux Klan bermula dari dendam kesumat ras kulit putih di Negara-negara bagian wilayah selatan Amerika Serikat dan kaum Kofederasi terhadap ras Kulit hitam pasca perang sipil. Saat itu, orang-orang kulit hitam dibantai orang-orang kulit putih anggota Ku Klux Klan. Pemicunya adalah kemenangan kulit hitam yang membebaskan mereka dari jerat perbudakan. Pada masa kejayaannya kala itu, Ku Klux Klan berhasil merebut lebih dari 3.000 anggota. Meski kemudian keberuntungan Ku Klux Klan susut, tapi riwayat komplotan ini tak pernah benar-benar tamat terlebih dengan Presiden Andrew Johnson pun menutup mata akan kehadiran kelompok peneror sipil ini. 


Saat komplotan Ku Klux Klan bertambah besar, maka semakin menderita orang-orang kulit hitam. Pada malam hari, komplotan ini bergentayangan lengkap dengan atribut kebesarannya. Di kegelapan itulah mereka salurkan hobi membakar rumah-rumah warga kulit hitam. Mereka tebar terror kekerasan kepada orang-orang kulit hitam yang mereka anggap “tak tahu diri”. Meski mendapat perlawanan dari orang-orang kulit hitam, Ku Klux Klan tak berhenti menumpahkan darah para mantan budak itu. Inilah yang menstimulir munculnya komplotan kulit putih di berbagai Negara-negara bagian. Dengan cepat, pengaruh Ku Klux Klan menyebar hingga ke luar wilayah Tennessee.

Pada musin panas 1868, sejumlah mutilasi, pembunuhan massal, hukuman mati merajalela di wilayah selatan. Kondisi politik memburuk menciptakan situasi anarkis dan tanpa hokum. Ketika itu komplotan Ku Klux Klan saling bertarung satu sama lain. Kongres Amerika turun tangan dalam penyelesaian kasus Ku Klux Klan. Akhirnya, pada bulan januari 1869, Forrest membubarkan Ku Klux Klan. Dia hendak cuci tangan setelah terlibat dengan komplotan ini. Tapi pembubaran ini tak menghentikan kekerasan dan terror yang dilakukan komplotan Ku Klux Klan. Kekerasan terhadap warga sipil tak berkurang, meski para anggota legislative Negara-negara wilayah bagian selatan telah menetapkan undang-undang keras dan ketat untuk menghadapi komplotan Ku Klux Klan.

Tahun 1871, kongres Amerika dengan tegas melarang organisasi Ku Klux Klan. Mereka dilarang berkendara pada malam hari dan dilarang mengenakan topeng. Jika tetap melakukan itu, berarti mereka melanggar hukum. Presiden setelah Andrew Johnson, yaitu Ulysses S. Grant menetapkan undang-undang kepolisian bagi Negara-negara bagian di wilayah selatan Amerika Serikat yang menyebabkan anggota Ku Klux Klan banyak tertangkap. Meski banyak yang tertangkap dan nyata berbuat kejahatan, tapi sangat sedikit yang dipenjara. Ku Klux Klan tak henti mencipta bencana dengan menghilangkan para pemilih kulit hitam dari tempat-tempat pemungutan suara. Akhirnya partai Demokrat di Negara-negara wilayah bagian selatan Amerika berhasil memenangkann pemilu dan kemudian menyisihkan warga kulit hitam dengan cara paling halus, yaitu menjalankan politik “Separate but Equal” (Terpisah tapi setara). Politik ini membius Amerika hingga 80 tahun lamanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Band Black Metal Mayhem

Biografi Black Flag Band Punk pada era 1970

10 manfaat memupuk tanaman dalam pot